6 Rukun Iman Pilar Islami


RUKUN IMAN ADA 6 YAITU :


1. Rukun Iman Pertama Ialah Iman kepada Allah

Rukun Iman yang pertama adalah Iman kita kepada Allah. Mengimani berarti percaya bahwa tiada Tuhan selain Allah. Percaya bahwa Allah hanya satu, tidak beranak, bersaudara, atau apapun itu. Kita sebagai salah satu makhluknya tidak bisa dikatakan sebagai orang beriman kepada Allah jika tidak mengimani 4 perkara tentang Allah yaitu diantaranya :
  • Iman bahwa Allah Ta’ala itu ada
  • Iman tentang Rububiah Allah, bahwa tidak ada yang mencipta, menguasai, serta mengatur alam semesta yang sungguh amat luas ini selain Allah Ta’ala.
  • Iman terhadap uluhiah Allah, yaitu tidak ada sesembahan yang sangat berhak disembah melainkan hanya Allah Ta’ala semata dan mengingkari setiap sesembahan selain-Nya.
  • Mengimani semua nama dan sifat Allah yang telah ditetapkan untuk diri-Nya dan nama tersebut tercantum di dalam Al-Qur’an dan di dalam beberapa Hadist Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam. Selain itu juga kita harus menjauhi Ta’thil. Takyif, tahrif, dan tamtsil.
  •  

2. Rukun Iman Kedua Ialah Iman kepada Malaikat^^ Allah

Urutan selanjutnya adalah rukun Iman yang kedua yaitu percaya adanya malaikat Allah. Membenarkan bahwa mereka para malaikat terbuat dari cahaya dan mereka adalah makhluk Allah yang paling patuh dan taat beribadah karena tujuan penciptaannya hanyalah untuk beribadah kepada Allah dan melaksanakan segala perintah yang Allah berikan. Seperti yang telah difirmankan kepada Allah pada Q.S Al-Anbiya ayat 19 sampai 20 yang berbunyi :
Dan malaikat-malaikat yang berada di sisi-Nya, mereka tiadalah memiliki rasa angkuh untuk menyembah-Nya (Allah) dan tiada pula merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada pernah berhenti.”.
Salah bentuk atau cara kita untuk mengimani keberadaan mereka ada dengan menghafal nama-nama mereka serta mengimani setiap tugas serta amalan-amalan yang sudah diperintahkan kepada mereka (para malaikat) yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadist sahih.


3. Rukun Iman Ketiga Ialah Iman kepada Kitab-kitab Allah

Urutan nomer tiga adalah rukun Iman kepada kitab-kita Allah atau kalamullah. Yaitu percaya bahwa seluruh kitab-kitab yang telah disebutkan di dalam Al-Qur’an seperti kitab Taurat, Zabur, dan Injil merupakan kitab-kitab yang telah diturunkan oleh Allah langsung melalui Nabinya.
Adapun kitab suci kita Al-Qur’an merupakan sebuah penyempurnaan kitab dari kitab-kitab pendahulunya tersebut. Hal itu sesuai yang disampaikan di dalam Q.S Al-Maidah ayat 48 yang berbunyi :
“Dan kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan merupakan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain.”


4. Rukun Iman Keempat Ialah Iman  kepada Nabi dan Rasul Allah

Rukun Iman nomer empat adalah mengimani tentang Nabi dan Rasul Allah. Yaitu seorang manusia yang telah diutus oleh Allah sebagai perantara untuk menyampaikan risalah yang ingin diperintahkan Allah kepada ummat manusia.
Kita wajib mengimani bahwa semua wahyu yang telah disampaikan Nabi dan Rasul itu adalah benar dan nyata. Dan jika kita mendustakan tentang kenabian salah seorang dari mereka para Nabi dan Rasul, maka kita sama saja tidak menyakini tentang Islam.
Cara untuk mengimani rukun Iman yang keempat bisa dengan cara menghafal dan percaya akan kenabian 25 Nabi yang telah disebutkan di Al-Qur’an seperti misalnya yang disebutkan pada Al-Qur’an surat an Nisa ayat 163 yang berbunyi :
Al Qur'an surat An-Nisa ayat 163
“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.”


5. Rukun Iman Kelima Ialah Iman kepada Hari Akhir

Disebut sebagai hari akhir sebab dia merupakan hari terakhir untuk dunia ini, tak ada lagi untuk hari esok. Hari akhir merupakan hari dimana Allah Swt telah mewakafkan untuk seluruh makhluk yang masih hidup pada saat itu kecuali yang Allah perkecualikan, lalu mereka semua akan dibangkitkan untuk bisa mempertanggungjawabkan amalan yang telah mereka lakukan. Allah Swt berfirman:
” sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya, janji dari Kami, sesunggguhnya Kami pasti akan melakukannya.” (QS. Al-Anbiya: 104)
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An Nisa:65)


6. Rukun Iman Keenam Ialah Iman kepada Qada’ dan Qadar

Maksudnya disini bahwa kita wajib untuk mengimani bahwa semua yang telah Allah Takdirkan, apakah itu kejadiannya baik dan buruk maka itu semual bersumber dari Allah Swt. Beriman kepada takdir Allah tersebut tidak teranggap sempurna sampai mengimani 4 perkara.
– Mengimani bahwa memang Allah Swt mengimani segala sesuatu tentang kejadian, yang buruk maupun baik. Bahwa Allah telah mengetahui segala kejadian yang sudah berlalu, yang sedang terjadi, dan yang belum terjadi, serta semua kejadian yang tak terjadi seandainya terjadi maka Allah mengetahuinya bagaimana itu terjadi.
Allah Swt berfirman:
“Agar kamu menggetahui bahwasannya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu” (QS Ath-Thalaq:12)
– Mengimani bahwa Allah Swt sudah menuliskan segala takdir dari makhluk yang ada di lauh al-Mahfuzh, 50 ribu tahun sebelum dia menciptakan bumi dan langit.
Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash Ra dia telah berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda:
“Allah telah menuliskan takdir bagi semua makhluk 50.000 tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi” (HR. Muslim No.4797).
– Mengimani bahwa tak ada satupun gerakkan dan diammnya makhluk dilangit, dibumi dan diseluruh alam semesta kecuali semuanya baru terjadi sesudah Allah menghendaki. Tidaklah makhluk bergerak kecuali dengan kehenndak dan izinNya, sebagaimana tidaklah mereka diam dan tidak bergerak kecuali sesudah ada kehendak dan izin dari-Nya.
Allah Swt berfirman yang berarti “Dan Kamu tidak dapat menghendaki (mengerjakan sesuatu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam” (QS. At-Takwir:29)
– Mengimani bahwa untuk seluruh makhluk itu tanpa terkecuali, zat mereka beserta untuk seluruh sifat dan perbuatan mereka ialah makhluk ciptaan Allah Swt.



Komentar